Minggu, 07 November 2021

Quotes Terbaik dari Buku Daddy Long Legs - Jean Webster - 1






 

Karya-karya Abadi - Beatrix Potter


Ukuran : 13 x 20 cm

Isi : 312 halaman kertas Bookpaper 57,5 gram

Cetakan I, 2021

Genre: Buku Anak

ISBN: 978-623-7245-71-1

Harga 89.000

Cetakan Hitam Putih


Sepanjang hidupnya Beatrix Potter menulis 24 cerita. Buku ini memuat 22 cerita karyanya. 20 cerita anak dan 2 puisi. Cerita-cerita tersebut adalah:

Kisah Peter Rabbit  

Kisah Squirrel Nutkin  

Penjahit Gloucester  

Kisah Benjamin Bunny  

Kisah Dua Tikus Nakal  

Kisah Bu Tiggy-Winkle  

Kisah Kue Pai dan Cetakan Kue  

Kisah Pak Jeremy Fisher  

Kisah Seekor Kelinci yang Jahat dan Galak  

Kisah tentang Nona Moppet

Kisah Tom Kitten  

Kisah  Jemima Puddle-Duck  

Puding  Roly-Poly  

Kisah Anak-Anak Kelinci  Flopsy  

Kisah Ginger dan  Pickles  

Kisah Ibu Tittlemouse  

Kisah Timmy Tiptoes  

Kisah Pak Tod Si Rubah  

Kisah Pigling Bland  

Sajak Anak-Anak Appley Dapply  

Kisah Johny Town Mouse  

Sajak Anak-Anak Cecilia Parsley  


Tentang Penulis 

Beatrix Potter lahir di South Kensington, London, 28 Juli 1866. Ia dikenal sebagai seorang penulis, ilustrator, seniman, naturalis, ahli mikologi, konservasionis. Sejak kecil Beatrix didorong untuk mengembangkan minatnya pada seni oleh orang tuanya dan para pengasuh. Dia mulai dengan sketsa bunga. Di masa remajanya, dia melukis gambar yang cukup akurat dari apa yang dilihatnya dengan mikroskop.  Pekerjaan ini menghasilkan sertifikat sebagai siswa seni dari Departemen Sains dan Seni dari Komite Dewan Pendidikan, satu-satunya sertifikat pendidikan yang pernah diraihnya.

Suatu kali saat hendak menghibur anak pengasuhnya,  Noel, yang sakit demam berdarah, ia menulis surat dan sebuah cerita kecil tentang Peter Rabbit, lengkap dengan ilustrasinya. Itu adalah awal karyanya. Waktu  itu, Beatrix terlibat dalam pekerjaan dengan National Trust, untuk melestarikan lahan terbuka untuk generasi mendatang. Dia bekerja dengan Canon HD Rawnsly, yang meyakinkannya untuk membuat buku bergambar tentang kisah Peter Rabbit-nya. Ia kemudian mengirim buku itu ke enam penerbit berbeda, tetapi tidak satu pun yang mau menerbitkannya. Jadi pada bulan Desember 1901, dia menerbitkan sendiri buku itu secara pribadi, berikut gambar dan ceritanya. Ia cetak buku itu sekitar 250 eks. Tahun berikutnya salah satu penerbit yang dia hubungi, Frederick Warne & Co., mau  menerbitkannya kembali, dengan menggantikan ilustrasi berwarna. Dia juga menerbitkan The Tailor of Gloucester  secara pribadi tahun itu, dan kemudian Frederick Warne & Co. mencetak ulangnya. Dia berkeras agar buku itu diterbitkan sebagai sebuah buku kecil, cukup kecil bagi seorang anak untuk dengan mudah memegangnya.

Periode 1906 sampai 1913 adalah periode paling produktif Beatrix sebagai penulis dan ilustrator. Dia terus menulis dan menggambar ilustrasi buku. Dia meng-gunakan royalti untuk membeli sebuah pertanian di Lake District, dekat kota Sawrey. Dia menamakannya Hill Top. Dia menyewakannya pada penyewa yang ada, dan sering berkunjung, meskipun dia terus tinggal bersama orang tuanya. Sejak itu karya-karyanya terus mengalir. Kisah Squirrel Nutkin, Penjahit Gloucester, Kisah Benjamin Bunny, Kisah Bu Tiggy-Winkle, Kisah Pak Jeremy Fisher, dan lain sebagainya.

Karena terus bekerja sama, Beatrix menjadi dekat dengan Norman Warne, putra bungsu pemilik penerbitannya, Frederick Warne & Co. Mereka pun bertunangan  pada Juli 1905, namun empat minggu kemudian, Norman mening-gal karena leukemia. Konon, Beatrix mengenakan cincin pertunangan itu selama sisa hidupnya, di tangan kanan-nya. 

Untuk buku-bukunya, Beatrix tak hanya menerbitkannya saja, dia juga mengawasi desain dan produksinya. Dia bersikeras untuk hak cipta karakter, dan membantu mempromosikan produk berdasarkan karakter.  Dia sendiri mengawasi produksi boneka Peter Rabbit, dan bersikeras bahwa itu dibuat di Inggris.  Dia juga mengawasi souvenir lainnya dari selimut, piring dan permainan papan, dsb.

Pada Oktober 1913, Beatrix Potter menikahi William Heelis di sebuah gereja Kensington, dan mereka pindah ke Hill Top.  Ia menikmati peran barunya sebagai seorang istri, sehingga  hanya menerbitkan beberapa buku di periode itu.  Pada 1918, penglihatannya mulai mengalami masalah. Pada tahun 1930 dia tidak lagi menulis. Pada tahun 1936, dia menolak tawaran Walt Disney untuk mengubah Peter Rabbit menjadi sebuah film. Dia juga didekati oleh seorang penulis, yang berniat menulis biografinya, tapi ia menolaknya.

Beatrix Potter meninggal pada 22 Desember 1943 karena kanker rahim di kediamannya Hill Top.  Kini, rumahnya di Lake District, menjadi museum dan dibuka untuk umum. []

Komik Lokal - Tengkorak Alas Mayit - Firdaus Gameda


Ukuran : 14 x 20,5 cm

Isi : 112 halaman kertas HVS 70 gr gram

Cetakan I, 2021

Genre: Komik

ISBN: 978-623-7245-74-2

Harga 50.000


Sebuah peristiwa yang tak akan dilupakan Aris seumur hidup dialaminya ketika berjalan-jalan ke hutan bersama dua sahabatnya, Baim dan Juned.

Apakah yang sebenarnya dialami Aris di Alas Mayit?

Ikutilah ketegangan kisahnya dalam komik karya Firdaus Gameda ini…


Tentang Komikus

Pria bernama asli Firdaus Azis ini lahir di Kediri, Jawa Timur, pada 20 Maret 1970. Nama pena “Gameda”, diambil dari nama sanggar seni yang pernah ia dirikan bersama para sahabatnya.

Firdaus memulai debutnya di dunia seni pada tahun 1990 sebagai penulis cerita pendek (cerpen) di sebuah media lokal. Sejak itu karya tulisnya terus mengalir rutin dan mendapat sambutan hangat para pembacanya. Tahun itu juga ia mencoba memadukan kegemarannya menulis dan hobi menggambar yang dipelajarinya secara otodidak sejak kecil, dengan membuat cerita bergambar/komik dan mencoba mengirimkannya ke berbagai media cetak daerah. Mulanya hampir semua karyanya ditolak dengan berbagai alasan. Namun, karena dorongan kuat untuk terus mencoba dan keinginan untuk mendiri lewat seni, ia terus berjuang mewujudkan impiannya. Tahun berikutnya karya komiknya mulai dimuat di beberapa media cetak. Akhirnya ia rutin menjadi pengisi komik selama beberapa tahun di sebuah majalah anak-anak di Surabaya. Dia pernah pula bekerja sebagai ilustrator di sebuah penerbit buku pelajaran.

Kini, pria yang kesehariannya adalah seorang pendidik ini, merasa lebih nyaman tinggal di desa kelahiran sambil menekuni profesinya sebagai komikus dan ilustrator freelanceMottonya dalam berkarya adalah Apa yang asalnya dari hati akan masuk ke hati juga. Satu harapan yang ingin ia wujudkan adalah mengenang dan menceritakan keceriaan dan keseruan masa kecilnya dalam sebuah komik. Semoga.