Rabu, 10 Oktober 2012

Video trailer [un]affair

[un]affair, [un]forgetable, [un]predictable, review Ary Yulistiana (penulis 100th Dragonfly)



Sebuah catatan kecil dari novel [un]affair karya Yudhi Herwibowo
Ihwal terbitnya novel ini saya ketahui dari kolom berita sebuah surat kabar lokal, yang memuat profil penulisnya. Dalam kesempatan tersebut, sang penulis (siapa lagi kalau bukan Yudhi Herwibowo) mengatakan akan segera meluncurkan novel berikutnya yang bergenre cinta. Diakuinya novel tersebut merupakan novel pertamanya yang bergenre cinta, ehm. Langsung terbayang di benak saya deretan karya penulis yang sungguh baik hatinya itu, mulai dari cerita humor, roman sejarah, sampai kisah-kisah inspiratif
Dan pada sebuah akhir pekan, saya mencari buku tersebut di Gramedia. Karena malas mencari secara langsung karena banyaknya display di berbagai rak dan meja, dan sedang terburu-buru, saya langsung menuju ke komputer yang ada di tengah ruangan untuk melacak keberadaan buku tersebut. Perlu beberapa kali ketik juga ketika pencarian. Karena bila hanya diketik unaffair demikian, maka tidak bisa muncul judul bukunya. 
Akhirnya ketemu juga novel tersebut. Ilustrasi covernya sederhana dan bersahaja (itu menurut saya). Sebuah sudut ruangan berlantai papan, dibatasi tembok dengan cat yang mengelupas di beberapa bagian, terkesan dingin, sunyi, dan lapuk. (Nantinya barulah saya memahaminya; Rasanya cukuplah desain cover novel tersebut semuram suasana hati saya selepas menyelesaikan kisah sendunya.) Namun pada saat yang bersamaan tersaji antitesis berupa sofa modern minimalis yang bagus dan bersih, dan... sepasang stiletto merah mengilat.... Sungguh memunculkan banyak dugaan.
Daftar isi yang tersaji, hm, juga tampil beda. Yang biasanya identik dengan kalimat pendek, di novel tersebut daftar isi berupa kalimat-kalimat majemuk yang dinukil dari tiap bagian. Soal jalan ceritanya, saya hanya akan menuliskan sedikit saja, mengingat sudah banyak review sebelumnya atas buku ini.
Terkisah lelaki sederhana bernama Bajja (yang langsung mengingatkan saya pada Wajja, salah satu tokoh di novel Menuju Rumah Cinta-Mu) seorang desainer grafis yang terjebak dengan perasaannya sendiri untuk menjalin kisah dengan gadis bernama Arra. Bermula dari perjumpaan tidak sengaja di dekat palang kereta, berlanjut saat Arra memesan cetak digital buku di kantornya, lalu di kafe V dan pertemuan-pertemuan sendu di rumah kontrakannya, kisah Bajja dan Arra terangkai dengan tidak sederhana. Antara kesedihan, kegamangan dan kerinduan, namun terbungkus dengan romansa, perhatian yang manis, desir yang menyeruak, dan rinai hujan yang kerap menjadi sutradara atas kebersamaan mereka. 
Bajja, lelaki yang membiarkan dirinya untuk menuruti apa yang terjadi. Membiarkan pintu ruang hatinya terbuka dan membiarkan banyak hal begitu saja memporak-porandakan isinya. 
Termasuk pada saat Canta, kisah cintanya yang lama, masuk kembali begitu saja ke ruang hatinya. Sesungguhnya Bajja tak pernah benar-benar sanggup menutup pintu hatinya. Hingga Arra dan Canta berada pada sudut yang tak pernah diduganya. 
Novel yang teramat sendu, teramat menyedihkan. Kepiawaian penulis menyajikan plot dan setting sudah tidak diragukan lagi karena begitu banyaknya karya yang telah ditulis. Membaca halaman demi halaman, saya seakan berada di tempat-tempat dimana mereka berada. Di dekat palang kereta, di kesibukan kantor Vanila Ice Design, menonton Everton di V, kedinginan berhujan-hujan, juga di rumah kontrakan berarsitektur lawas yang berdinding tinggi dan nyaman. Namun di akhir cerita, saya masih juga bertanya-tanya, luka apa sebenarnya leher Arra ketika itu, dan, lelaki bertato kuda berlari di lengan kanan; siapa dia dan bagaimana? 
Dengan kepiawaian sang penulis, apalagi yang bisa ditawar dari novel ini? Rasanya tidak ada. Kalaupun ada, barangkali hanya hal yang tidak terlalu penting dan subyektif dari sudut pandang saya (haha, tentu saja). Subyektivitas saya antara lain: Ketika membaca novel ini, dalam beberapa bagian saya sedikit terganggu dengan gurauan yang coba dihadirkan oleh penulis. Terutama pada dialog antara Bajja dan Wara, teman sekantornya. Rasanya malah kurang pas untuk dibaca, misalnya pada dialog “cinta akan membawamu kembali” yang kemudian ditambahkan kalimat “hutang akan membawamu kembali”, atau pada bagian “Tuyul dan Mbak Yul” Entah kenapa dialog antara Bajja dan Wara tersebut terasa mengganggu dalam beberapa bagian. Novel ini mungkin disajikan secara simpel dan santai, namun bila gurauan-gurauan tersebut dihilangkan, rasanya tetap akan bisa tercipta suasana cair dan akrab antara Bajja dan Wara. 
Kemudian, karakter tokoh yang ada seharusnya bisa lebih diperkuat lagi. Nama Bajja, Wara, Canta, Arra, rasanya sebanding dengan nama Pak Hangga, Mbak Fati, lalu Vae. Penguatan karakter mungkin dapat dilakukan dengan pemberian makna dan pemberian nama panjang untuk tokoh utama. Sementara nama-nama tokoh dalam novel terkesan asing dan kurang dimaknai –kecuali Bajja yang dijelaskan karena keinginan dan harapan orang tua Bajja-. Bagi saya, karakter tokoh sangat bertalian dengan nama yang disandang.
Hal lain yang sangat sepele dan tidak mengurangi keindahan cerita adalah penulisan beberapa kata ulang. Misalnya penulisan kata “....menemukan e-book-e book menarik....” (hal.16) mungkin bisa disederhanakan  dengan “....menemukan berbagai e-book menarik...”, lalu pada dialog halaman 61, “ ...apakah aku masih menyimpan mie-mie itu?”, mungkin lebih enak dibaca “...apakah aku masih menyimpan mie?”. Juga pada penggunaan kata pada hal. 162 mengenakan jubah dokternya mungkin lebih pas mengenakan jas praktiknya. Dan beberapa penulisan kata yang sungguh teramat sepele dan tidak mengganggu jalannya cerita.
Apapun, novel ini berhasil mengaduk emosi pembacanya, dan memaksa menuntaskan membaca hingga akhir cerita. Entah dengan meneteskan air mata, ataupun menarik nafas dalam-dalam untuk menenangkan hati atas sendunya cerita... Bravo...!

[un]affair, review Dion Yulianto di Baca Biar Beken!


Judul              : (Un)affair
Pengarang      : Yudhi Herwibowo
Editor             : Anton WP
Cetakan          : Pertama, 2012, 172 halaman
Penerbit         : BukuKatta   

Apakah itu sebuah affair ketika dalam cerita indah itu kedua insan sama-sama mengetahui posisinya masing-masing? Layakkah cinta yang begitu lembut antar dua insan yang berbeda—yang tidak menuntut apa-apa selain sebuah sofa dan rumah kontrakan nan teduh sebagai tempat berteduh dan meluapkan cerita—boleh didakwa sebagai perselingkuhan? Jikalau memang itu harus dianggap demikian, maka alangkah benar jika cerita dari kota Sendu itu diberi judul “perselingkuhan yang tidak adil” unfair affair --> (Un)affair

Unaffair adalah kisah tentang Bajja dan Arra, dan Wara, dan Vae, dan akhirnya, Canta. Kelima tokoh dari Kota Sendu yang banyak turun hujan inilah yang mewarnai satu lagi kisah tentang cinta tak kesampaian yang berawal dari sebuah sofa. Adalah Bajja, seorang karyawan penyuka hujan yang tiba-tiba kedatangan sosok wanita asing bernama Arra. Ketika itu, Arra  hendak mencetak buku untuk kekasihnya di kantor Bajja. Keunikan dan kemisteriusannya membuat hati Bajja yang dulunya sekeras baja semenjak perginya Canta menjadi luluh, perlahan demi perlahan. Sebuah sofa usang di rumah kontrakan Bajja menjadi saksi tumbuhnya jalinan bukan-cinta-tapi-lebih-dari-sekadar-sahabat antara keduanya. Di mana hubungan unik antara keduanya itu digambarkan dengan indahnya melalui syair-syair narasi dalam novel kecil ini.

            kita bagai kupu-kupu …
            aku kupu-kupu dengan sepasang sayap yang rapuh
            berharap engkau terus mengiringiku terbang
            menjaga sewaktu-waktu aku jatuh (hlm 85)

Lalu, keputusan itu pun datanglah. Si wanita pecinta sofa itu akhirnya pergi, sebagaimana Canta pergi meninggalkan Bajja. Dan kegalauan pun mulai melanda, yang untungnya tak lama. Sebuah kembang dari masa lalu Bajja kembali mekar menghampiri. Adalah Canta, yang memutuskan untuk  tinggal di kota Sendu, demi menikmati ketenangan dan hujannya--yang senantiasa turun. Dan, Bajja pun mendapatkan semangat dan pola hidupnya kembali, hanya untuk kembali digoyahkan oleh kedatangan kembali Arra ke Kota Sendu. Demikianlah cerita itu terus bergulir. Lalu, apakah Bajja akan kembali kepada Arra, ataukah tetap mempertahankan Canta? Biarkan Unaffair yang akan menjawabnya.

Membaca Unaffair seperti mengingatkan saya dengan pembacaan cerpen. Entahlah, tapi bagi saya aroma sebuah cerpen terasa begitu kuat dari novel yang nyatanya ada beberapa bab ini. Mungkin, saya terlalu membandingkannya dengan karya-karya Mas Yudhi yang terdahulu, terutama yang kumpulan cerpen. Sungguh, rasa sastra itu begitu kental menguar dari lembar-lembar Unaffair, menjadikannya semacam affair yang indah, yang tidak tabu, yang sangat nyaman.

Unaffair menggunakan bahasa baku yang cenderung formal. Tidak banyak kata gaul apalagi alay yang bersliweran dalam novel kecil ini, bahkan pada candaan si Wara yang agak gokil itu. Namun, keteraturan dan kebakuan itu bukannya membuat kaku tapi justru memperindah novel ini, seolah-olah “mengklasikkannya”.  Pembaca akan tetap mampu menikmati ceritanya terlepas ari penggunaan kata-kata lengkap seperti “engkau” dan “mengudak-udaknya”.

Hal lain adalah banyaknya bertebaran kalimat-kalimat reflektif yang membuktikan bahwa si penulis memang seorang pengamat kehidupan yang piawai. Di sela-sela romansa dunia Bajja, terselip pandangan penulis tentang ironisnya promo penjual nisan (“beli satu bonus satu”), atau tentang universalitas musik,

musik mungkin universal, tapi kisah di balik lagu itulah yang membuatnya semakin diterima. Itu artinya sebuah kejaidan seperti dalam lagu itu ternyata terjadi pula di tempat-tempat lain. Jadi seseorang tidak perlu terlalu sedih  akan sesuatu, karena di tempat lain pun, ada orang yang bersedih karena hal yang sama.” (halaman 107)

atau tentang pengaruh antara seseorang terhadap lingkungannya

Aku bisa memaklumi. Kadang sesuatuyang ada di sekitar kita, akan kita bentuk seperti diri kita” (halaman 144) *membacanya sambil melirik timbunan di pojokan  #eh

Ciri lain dari Mas Yudhi yang banyak bertebaran di buku ini adalah penggunaan kalimat-kalimat yang pendek dan seolah terpotong, seperti melambangkan jeda atau ada sesuatu efek yang hendak ditekankan. Dan, Mas Yudhi mampu menerapkan kata-kata berefek ini dengan begitu bagus sehingga bahkan seorang editor seperti saya (hasyah) abaii—yang sebenarnya sudah lazim dalam fiksi.

Mari kita akhiri pembacaan resensi ini dengan satu kutipan galau tapi indah dari salah satu halaman novel ini.

aku bagai mawar merah yang luka
namun tetap merah menyala
karena warna itu sudah kupilih
untukmu, seberapa pun aku luka (hlm 38)


http://dionyulianto.blogspot.com/2012/09/unaffair.html

[un]affair, review Alvina Vanila



Judul Buku :[un]affair
Penulis : Yudhi Herwibowo
Editor : Anton WP
Penerbit : Bukukatta
Tebal : 172 halaman
ISBN : 978-979-1032-78-0

Pernahkah kamu bertemu seseorang di suatu tempat umum, secara tak sengaja entah kenapa bayang wajahnya ada terus di pikiranmu. Bukan mengganggu, sampai suatu hari lagi kalian berjumpa di tempat yang lain, lalu kamu semakin penasaran dengan orang itu, mengapa kalian selalu bertemu?

Bajja pernah mengalami perasaan seperti itu terhadap seorang wanita bernama Arra. Pertemuan pertama mereka sebenarnya hanya sambil lalu di sebuah pemberhentian rel kereta, lalu mereka bertemu lagi di kantor Bajja ketika Arra ingin mencetak sebuah buku tulisannya sendiri. Buku yang sangat spesial, sepertinya, sampai Bajja terkadang merasa risih ketika tak sengaja membaca isi di dalamnya. Memang Arra sendiri sudah berpesan agar buku itu jangan dibaca, tapi tentu saja rasa penasaran ditambah keperluan me-layout membuat Bajja sesekali membaca isinya.

Walau menyilaukan
Pada satu matahari aku akan menuju
Ya, sepertinya buku itu memang buku spesial yang dibuat Arra khusus untuk orang terkasihnya. Tetapi ternyata selama proses buku itu di-layout dan dicetak, Arra seperti mengalami masalah dalam hubungannya dengan si kekasih tersebut.

Seringkali Arra datang ke rumah kontrakan Bajja dan tidur nyaman di sofanya. Meski kedatangan Arra tiba-tiba, dengan raut muka duka, dan masih ada sisa air mata, tapi Bajja memilih diam dan membiarkan Arra menikmati waktunya sendiri. Dan itu terjadi berulangkali, saat malam sepi, gerimis menepi.

Perlahan Bajja sadar bahwa ia menyukai Arra. Yah, meski rasa sukanya lebih dari sekadar sahabat biasa, tapi Bajja begitu menghormati Arra. Ia juga tak berani menyatakan perasaannya, secara ya, Arra kan udah suka sama seseorang.

Suatu hari Arra menghilang dari kehidupan Bajja, sebesar apapun rasa rindu di hati, tapi Bajja tak pernah bertemu lagi dengannya. Yang ada malah kehadiran Canta, mantan kekasih Bajja yang mencoba kembali lagi ke kehidupan Bajja.

Adakah Bajja akan kembali ke Canta? Atau ia malah setia menunggu Arra?

Sebuah jalinan cerita yang manis dengan sentuhan kesenduan di setiap halamannya. Pasti asyik dibaca waktu gerimis, waktu senja, atau sekadar menunggu waktu. Jalan ceritanya ringan, meski bahasanya khas Mas Yudhi (puitis-melankolis) membuat segala hal yang sebenarnya biasa menjadi bacaan yang istimewa.

Tokoh Bajja yang sabar, kalem, pemalu disandingkan dengan Arra yang misterius sehingga membuat penasaran pembaca bagaimana akhir kisah mereka.

Satu kutipan yang saya suka,
Kupikir senja menjadi indah bila kita memiliki jeda untuk tak melihatnya.



http://www.facebook.com/notes/alvina-vanila/unaffair/10151260888549458

Kisah Cinta Terlarang Paling Dikenang Sepanjang Masa, review Mezza Hafizhah Nirwanto


Penulis : Anton WP

Desain cover : Satriya Adhi

Layout isi : Yudhi Herwibowo

Penerbit : bukuKatta

ISBN : 978-979-1032-75-9

Cetakan Pertama : 2012

Tebal : 128 hlm


Semua orang pernah jatuh cinta, itu artinya semua orang punya kisah tentang cinta. Namun kisah cinta dari masing-masing orang tentunya berbeda. Awal pertemuan yang berbeda, dan akhir yang juga berbeda. Namun yang sama dari semua cinta adalah pengaruhnya yang menggetarkan jiwa dan dahsyat luar biasa. Pengaruh cinta inilah yang membuat lahirnya cinta dengan label "terlarang". Karena cinta memang memaksa untuk diperjuangkan dan menentang penghalang tanpa menghiraukan keselamatan.

Buku ini membahas tentang cinta dengan label yang saya sebutkan di atas. Sebuah jenis cinta yang memaksa memori kita untuk menerima bahwa cinta memang punya kuasa.

Pyramus dan Thisbe
Kisah pertama muncul dari dua remaja yang semenjak kecil bersahabat erat. Mereka adalah Pyramus dan Thisbe. Namun benih-benih cinta yang tumbuh itu harus tersadar akan takdir yang ada dihadapan mereka. Sebuah takdir yang menghalangi cinta mereka. Orang tua keduanya bermusuhan sejak lama. Permusuhan itu sudah terjadi secara turun temurun di antara keluarga mereka. Lewat lubang kecil di temboklah cara mereka menepis rindu yang menggelayut dalam jiwa. Mereka berusaha bersatu, namun takdir berkata tak bisa dengan mengirimkan seekor singa.

Paris dan Helen
Seorang pemuda bernama Paris yang berasal dari Troya ditugaskan untuk menjadi duta besar di Sparta. Sejak kedatangannya di Sparta, ia amat terpesona dengan kecantikan Helen, istri Menelaus raja Sparta yang digadang-gadangkan sebagai titisan Dewi Aphrodite dan wanita tercantik di dunia saat itu. Karena cinta terlarang diantara keduanya itulah timbul sebuah perang besar antara Kerajaan Troya dan Sparta. Namun kedua raga yang saling mencinta itu tak jua bisa bersatu dan hidup bahagia.

Tristan dan Isolde
Akibat pertaruangan hidup dan mati melawan seorang duke dari Irlandia bernama Morholt, Tristan harus mengalami luka pedang yang membuatnya mati secara perlahan. Morholt bilang luka itu hanya bisa disembuhkan oleh Isolde, keponakannya, putri dari Raja Anguin. Dengan kepiawaiannya bermain harpa, Tristan menyamar menjadi Tantris yang akhirnya diangkat menjadi guru bermain harpa Isolde. Isolde bersedia mengobati luka Tristan. Isolde tidak mengetahui bahwa orang yang dia tolong adalah pembuhuh pamannya. Benih-benih yang timbul dari hati mereka nyatanya lebih berkuasa dibandingkan dengan dendam yang tertanam di hati Isolde. Namun takdir selalu berkata lain. Sampai akhir hayat, mereka tak bisa bersatu.

Lancelot dan Guinevere
Loncelot du Lac, seorang Ksatria Meja Bundar yang mulai sadar bahwa ia mencintai permaisuri Raja Arthur, raja dari Camelot yang bernama Guinevere. Keduanya sering memadu kasih ketika Raja Arthur tidak berada di Camelot. Taktik yang licik semakin memberi bumbu pada kisah dua insan ini. Namun pada akhirnya mereka memutuskan untuk saling menutup hati.

Paolo dan Francesca
Setelah bertahun-tahun bermusuhan akhirnya Guido da Polenta sang penguasa Ravenna, ayah Francesca menandatangai perjanjian damai dengan Malatesta da Veracchio penguasa Rimini. Ayah Francesca bersama penasihatnya mempunyai ide untuk menjodohkan Francesca dengan Giovanni, pewaris Malatesta agar hubungan dari kedua kerajaan semakin erat. Karena Giovanni buruk rupa, akhirnya ia mengutus adiknya Paolo untuk melamar Francesca dan mewakilinya menikah. Namun dalam hati Paolo merasa tidak rela bila Francesca jatuh ketangan kakaknya. Mereka berdua pun melakukan hubungan terlarang. Gejolak cinta membawa mereka pada kisah yang lagi-lagi berujung kematian.

Romeo dan Juliet
Perseteruan dua keluarga yakni Montague dan Capulet tak menyurutkan niat Romeo untuk menyatakan cintanya pada Juliet yang ternyata diam-diam juga menyukainya. Namun Juliet bagai disambar petir ketika ayahnya berkata bahwa ia akan dinikahkan dengan Count Paris. Perjuangan demi perjuangan dilakukan keduanya agar bisa menyatukan cinta mereka. Dalam buku ini, kisah ini adalah kisah pertama yang saya lihat dalam bentuk filmnya. Sangat tragis dan mengharukan.

Ada beberapa kisah yang memang baru pertama kali saya ketahui. Namun penulis bisa menerangkan kisah tersebut dengan ringkas, sehingga mudah dipahami inti peristiwa dari masing-masing cerita. Sebenarnya masih ada banyak kisah cinta terlarang yang terkenang di benak saya, namun sayangnya tidak ada di buku ini. Tapi dari keenam kisah ini kita sudah dapat mengambil kesimpulan bahwa betapa hebatnya pengaruh cinta itu dalam kehidupan manusia.

Ini semua akhirnya bukan hanya semata-mata tentang cinta, namun juga tentang kesetiaan pada sebuah pilihan dan membuka pandangan kita tentang makna cinta itu sendiri. (hlm 4)

Tokoh-Tokoh yang Dibesarkan Misteri, review Febrie Hastiyanto*


Sebagai seorang individu yang dilahirkan dengan keterbatasan-keterbatasan, kita dikaruniai Tuhan perasaan kagum. Kagum pada benda-benda, tertarik pada fenomena, simpati kepada orang lain yang memiliki sesuatu yang tidak kita miliki. Kita kemudian menyebut orang yang memiliki sesuatu yang tidak kita miliki sebagai orang besar. Orang-orang besar membangun kebesarannya dengan prestasi. Orang besar yang menjalani hidupnya penuh tragi kita tangisi. Tragedi-tragedi orang besar semakin membesarkan kebesarannya. Tragedi, kisah hidup dan bumbu-bumbunya tak jarang diselimuti misteri. Misteri tak membuat orang besar merosot kebesarannya. Dibalut misteri, orang besar mewujud dalam mitologi. Kita menjadi ragu akan kebesaran orang besar sekaligus kita semakin ingin mendalami kehidupan orang besar. Misteri dan mitologi menjadi konsumsi dahaga pengetahuan. Lahirlah buku-buku yang bertutur mengenai misteri-misteri orang besar. Salah satunya Manusia-Manusia Paling Misterius di Indonesia yang ditulis Anton WP (Bukukatta, 2012).


Kagum pada Misteri
Apa yang Anda bayangkan dari sosok Gajah Mada, ketokohan Syekh Siti Jenar, nama besar Tan Malaka hingga karya-karya Ronggowarsito? Manusia memang ditakdirkan sebagai makhluk yang mudah bosan dan tak pernah puas akan pengetahuan. Mulanya orang ingin mengetahui sejarah tokoh-tokoh nasional ini. Peneliti-peneliti dari tanah air maupun luar negeri kemudian tekun mengkaji riwayat hidup, dan karya sang tokoh. Pemikiran dan tindakan mereka menginspirasi banyak orang, menjadi peta jalan kehidupan orang-orang yang haus pengetahuan, bahkan tak jarang dikodifikasi menjadi ideologi nasional.
Mungkin lelah menguliti karya sang tokoh atau hendak memperoleh pengetahuan baru, sebagai makhluk yang selalu ingin tahu, hal-hal persona sang tokoh pun menjadi pesona. Tokoh-tokoh yang besar ini mulai digugat kebesarannya. Herannya, semakin digugat, kebesaran sang tokoh tak semakin pudar justru semakin mempesona.
Saat publik telah menguliti karya Sumpah Palapa Gajah Mada yang terkenal hingga menjiwai perjuangan nasional kita, orang kemudian bertanya-tanya: siapa sesungguhnya Gajah Mada. Dari mana asalnya, siapa keluarganya, di mana kuburnya. Misteri Gajah Mada kemudian dimulai. Pertanyaan dan pernyataan dilontarkan, seringkali keduanya saling berbantahan. Ada yang menyebut Gajah Mada keturunan Dewa Brahma, yang lain menyangkal dan menyebut Gajah Mada justru keturunan gadis desa yang dinikahi oleh Raden Wijaya secara tak resmi. Pendapat lain mengklaim Gajah Mada keturunan Mongol, buah pernikahan sisa prajurit Mongol yang menyerang Singasari pada tarikh 1293 M. Misteri Gajah Mada menjadi kontroversi ketika mulai membahas Perang Bubat, peristiwa tragi-romantik antara Raja Hayam Wuruk dari Majapahit dengan Dyah Pitaloka Citratesmi dari Negeri Sunda. Perspektif-perspektif saling mewarnai, meskipun konfirmasi tak kurang-kurang dilakukan peneliti. Perspektif yang diwariskan ratusan tahun menjadi keyakinan. Buku yang ditulis Anton WP mampu menjelaskan secara runtut segala misteri dan kontroversi termasuk mengapa saat ini tidak ada Jalan Gajah Mada di Jawa Barat.


Masih ada Sjam dan kawan-kawan
Selain misteri Gajah Mada, Anton WP masih melengkapi bukunya dengan misteri tokoh-tokoh lain, seperti Hang Tuah, Ronggowarsito, Sjam Kamaruzaman, Syekh Siti Jenar, Tan Malaka, Si Pitung, Supriyadi, Kahar Muzakar, Hang Tuah dan Sudjana Kerton. Nama yang terakhir memang tidak sepopuler nama-nama sebelumnya. Sudjana Kerton ditambahkan Anton WP untuk menggambarkan misteri UFO di Indonesia. Unidentified Flying Object (UFO) atau Benda Terbang Aneh (Beta) saja sudah diselimuti misteri tersendiri, dan Sudjono salah satu orang Indonesia yang mengaku tak hanya melihat tetapi juga pernah diculik UFO.
Tamasya misteri sejarah yang disuguhkan Anton WP dalam bukunya tak diakhiri dengan misteri. Apakah Ronggowarsito telah mengetahui tanggal kematiannya, atau benarkan Sjam agen ganda dalam kisruh 1965 termasuk siapakah Hang Tuah, laki-laki atau justru perempuan, dijawab Anton WP dengan lugas dalam karyanya. Anton WP menulis secara komprehensif berbagai perspektif yang ada meskipun kesimpulan tetap menjadi hak prerogratif anda, Pembaca. Hanya sedikit kerja kepenulisan yang perlu ditambahkan Anton WP: menyertakan sumber referensial materi kepenulisannya. Referensi akan memudahkan pembaca untuk meneliti lebih lanjut kemisteriusan tokoh-tokoh yang ditulis dalam bukunya, meskipun Anton WP mungkin memaksudkan bukunya sebagai bacaan populer yang meskipun tak menyertakan referensi tetap tak mengurangi bobotnya.



*Alumnus Sosiologi FISIP UNS. Kontributor pada Rumah Baca.

Kamis, 20 September 2012

[un]affair – Yudhi Herwibowo, review Bacaan B.zee

Judul buku : [un]affair
Penulis : Yudhi Herwibowo
Penerbit : Penerbit KATTA, 2012 (cetakan pertama)
Tebal buku : 172 halaman

“Kupikir senja menjadi indah bila kita memiliki jeda untuk tak melihatnya.” (p.125)

Jika kita punya waktu, sekedar untuk memandangi hujan atau menghitung langkah di sepanjang perjalanan. Seandainya kita tinggal di kota sendu, dimana mendung selalu menggelayut dan ketenangan begitu mudah didapatkan. Mungkin sebuah pertemuan singkat bisa menjadi kisah.

Bajja, tokoh utama dalam kisah ini, bisa dikatakan tipikal penghuni kota sendu. Setiap kejadian, sekecil apa pun, seolah menyimpankan rahasia untuknya. Siapa yang menyangka wanita yang diperhatikannya kala berpapasan di perlintasan kereta, tiba-tiba menjadi kliennya, kemudian menjadikan dirinya tempat pelarian.
Arra, wanita itu, akan datang kepada Bajja di saat dia sedang sedih. Tertidur di sofanya, kemudian menghilang di pagi hari. Setelah itu dia menghilang. Tepat di saat Bajja hendak melupakannya, wanita itu hadir lagi. Selalu seperti itu, meski keduanya tahu bahwa posisi mereka tak seharusnya memiliki hubungan yang spesial. Tanpa komitmen, namun selalu terhubung.

Saya tidak akan memberikan sinopsis terlalu panjang, karena bukan pada kisah dua insan itu pembaca dibuai. Saya melihat pergulatan batin seorang pecinta, yang percaya akan tanda-tanda di sekitarnya. Tanda-tanda yang terus berdatangan sehingga sukar untuk diabaikan, namun terlalu indah untuk dipercaya. Dalam kata demi kata yang dirangkainya, penulis seolah mengajak pembaca untuk mengerti apa yang sebenarnya dirasakan oleh tokoh itu,
kemudian menilainya sendiri.

Saya sangat jarang membaca novel romansa, namun saya cukup menikmati [un]affair ini. Kata-katanya dirangkai dengan indah, tidak berlebihan, tetapi suasana yang ditimbulkan sangat cukup. Meski kadang menyelipkan bahasa-bahasa yang ‘kekinian’, saya salut akan konsistensinya dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, dalam dialognya sekalipun. Dan hal itu sama sekali tidak menimbulkan kesan kaku. Oleh karena saya memang ‘anti’ pada penggunaan bahasa gaul dalam karya sastra. Hanya saja ada satu kata yang sepertinya tidak disengaja terselip di situ, yaitu kata “kuteriakin” dalam narasi di halaman 56.
Secara keseluruhan, novel ini sangat berpotensi untuk dihabiskan dalam sekali-dua kali duduk. Selain karena bahasanya yang mengalir, saya pribadi merasakan keterikatan dengan tokoh-tokoh maupun kejadian-kejadiannya, yang bisa jadi dirasakan pula oleh semua orang.

Aku tahu, ada kalanya sebuah film hanya sekadar bentuk pengulangan dari sebuah kejadian yang mungkin saja terlewati. (p.82)
Musik mungkin universal, tapi kisah di balik lagu itulah yang membuatnya semakin diterima. Itu artinya sebuah kejadian seperti dalam lagu itu ternyata terjadi pula di tempat-tempat lain. Jadi seseorang seharusnya tak perlu terlalu sedih akan sesuatu, karena di tempat lain pun, ada orang yang bersedih karena hal yang sama. (p.107)

Seringkali saya merasakan pertanda yang sangat jelas tapi meragukan, seperti Bajja. Ada kalanya saya melarikan diri ke ‘sofa’ orang lain seperti Arra, sekedar singgah tanpa berharap, meski terancam kehilangan. Meski begitu, mungkin karena begitu ‘nyata’nya kisah ini, saya sama sekali tak tahu akhir seperti apa yang saya harapkan. Kemudian saat mencapai kalimat terakhir, ternyata saya cukup puas. 4/5 untuk sofa usang di kota sendu.


http://bacaanbzee.wordpress.com/2012/09/19/unaffair/

(UN) AFFAIR...Sebuah kisah tentang cinta yang sunyi.., review Syifa Qurrota A'yun


Sebuah buku karangan Yudhi Herwibowo, memang menjadi incaran saya saat mengunjungi Gramedia minngu kemarin. Saya sudah jatuh cinta dengan karyanya saat membaca Perjalanan Menuju Cahaya, beberapa tahun yang lalu. Dan olala, sebuah buku manis bersampul coklat yang manis dan gambar yang sederhana namun memikat, ada di tangan saya.Dan saat ini, saya sudah menamatkannya, hanya dalam waktu hitungan jam. Mungkin itu karena jumlah halamannya yang tidak terlalu banyak atau ceritanya yang memikat, atau gabungan ke duanya.

      Novel ini berkisah tentang hubungan unik yang terjalin antara Bajja dan Arra, yang dipertemukan tanpa sengaja, saat mereka bersimpangan jalan.
Sebuah pertemuan yang menimbulkan ingatan mendalam di hati Bajja, yang sayangnya sepertinya hanyalah perjumpaan selintas. Sampai pada suatu ketika, Arra datang ke kantor Bajja, sebuah perusahaan penerbitan terbesar di kota tempatnya tinggal. Secara kebetulan, Bajjalah yang ditugaskan atasannya untuk melayani Arra yang berniat menerbitkan sebuah buku,untuk dipersembahkan buat kekasihnya. Berawal dari ketekaitan itu, Bajja dan Arra dekat, tak bisa dikatakan pacaran pula, karena Bajja tahu persis bahwa Arra sudah memiliki kekasih.Mereka sering menghabiskan waktu bersama, baik dengan berjalan- jalan ke tempat unik di kota mereka atau tinggal di rumah kontrakan Bajja. Berbicara tentang hal- hal remeh temeh, tapi tanpa pernah berbicara hal yang bersifat pribadi,Dan disela- sela waktu itu, Arra datang dan pergi tanpa permisi, sesukanya..dan Bajja menganggap hal itu biasa.

       Setelah buku itu jadi, hal yang agak mengejutkan pun terjadi. Arra malah merobek- robek buku itu di tempat kontrakan Bajja tanpa pernah memberikan penjelasan , dan Baja pun tak berniat untuk menanyakannya. Setelah kejadian itu, Arra menghilang lagi dan datang dengan sebuah kabar, bahwa dia dilamar dan akan segera menikah. Sebuah berita yang ditanggapi Bajja dengan biasa- biasa saja, walau pun sejujurnya benih- benih suka mulai tumbuh di hatinya, apalagi kemudian sebuah undangan datang ke kediamannya.

       Pada saat Bajja putus kontak dengan Arra, datanglah Canta, kekasih masa lalunya, yang menerima tawaran untuk berdinas di sebuah rumah sakit di tempat Bajja tingal. Canta yang dokter adalah kekasihnya sermasa kuliah. Mereka berpisah, karena Canta menganggp Bajja tak pernah atau belum punya rencana tentang masa depan mereka, saat keduanya lulus dulu. Dan terjalinlah kembali hubungan yang sempat putus tersebut. Bajja mulai bisa melupakan Arra dan memulai hari- harinya bersama Canta. Tapi ternyata kemanisan hubungan itu terganggu oleh suatu hal..
Apakah gangguan itu? Bagaimana nasib hubungan antara Bajja dan Canta selanjutnya? Dan apakah Arra benar- benar menghilang dari kehidupan Bajja selamanya?? Saya tak akan menceritakannya di sini, dan biarlah itu membuat anda penasaran untuk membaca bukunya secara langsung.

      Sebagai penikmat novel, point plus dari novel ini adalah cara bertuturnya yang tidak biasa. Lebih banyak monolog, miskin dialog. Tapi saat ada dialog, semuanya terkemas mengalir dan mendalam. Beberapa puisi yang ada di novel ini saya rasa juga menambah nilai. Hal yang menarik lainnya adalah deskripsi tentang kota tempat tinggal Bajja yang detil dan menyentuh, sampai sampai saya tak tahu, ini kota rekaan atau sungguhan. Selain itu, daftar isi dengan sub judul kalimat yang panjang- panjang, terasa tak biasa, tapi tetap mengena. Novel ini tidak berkesan riuh, bahkan cenderung sunyi, tapi segalanya terasa pas.Bagi anda yang menggemari novel- novel berlatar romantis dengan cara bertutur yang menarik dan penuh perenungan, novel ini layak dikoleksi....


http://www.facebook.com/notes/syifa-qurrota-ayun/un-affairsebuah-kisah-tentang-cinta-yang-sunyi/10151140498593119

Mata Air Air Mata Kumari – Yudhi Herwibowo, review Bacaan B.zee


Judul : Mata Air Air Mata Kumari
Penulis : Yudhi Herwibowo
Penerbit : Buku Katta (2010)

Mata Air Air Mata Kumari, awalnya agak kesulitan membaca dan memahami judul itu, tetapi ternyata jawabannya sudah ada di sinopsis back cover :)
Ada empat belas cerpen dalam buku ini, dengan berbagai setting. Mulai dari sebuah desa terpelosok di Nusa Tenggara Timur, desa kecil di Jawa pada masa PKI, sampai suatu daerah di Nepal. Meski begitu, Nusa Tenggara Timur yang mendominasi setting tempat di sebagian besar cerpen tersebut. Tidak hanya menggunakan nama wilayah sebagai ‘hiasan’, tetapi penulis juga fasih dalam menggambarkan lokasi, kebudayaan dan adat istiadat setempat.

Cerpen pertama dalam buku ini, “Kofa” sebagai pembukaan, sukses mempesona saya. Gaya bahasanya yang luwes dan cantik, semacam “…saat bunga-bunga di puncak kemekaran mereka, dan aroma ada di tepat ketinggian hidung orang-orang Kofa,..” Kisahnya yang sederhana, namun bermakna sangat mendalam, serta nyata mampu kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, walau wujudnya tak se-’ajaib’ ini. Gambaran nyata bagaimana penampilan masih menjadi prioritas bagi sebagian besar orang, tanpa melihat bagaimana nilai manusia dalam diri seseorang itu.

Kisah “Amela-Ameli” mulai menuntut imajinasi yang lebih bebas. Meski dari awal saya sudah bisa menebak arah cerita ini, tetapi tetap bagian-bagian tertentu berhasil mengejutkan saya. Kemudian ditutup dengan akhir yang tegang sekaligus mengharukan. “Lama Fa” seolah menuntut kita untuk berpikir terbalik, menyusun kembali episode-episode kehidupan di dalam kepala kita sendiri. Suatu tantangan tersendiri untuk orang-orang yang terbiasa berpikir linear seperti saya. Kisah-kisah lain, sama seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, sangat kental dengan kebudayaan dan mitos setempat. Selain tata bahasa yang indah dibaca, unsur misteri juga menambah keindahan cerita dalam buku ini. Alurnya disusun sedemikian rupa sehingga rasa penasaran yang semakin terjawab diakhiri tepat pada waktunya. Tidak terlalu ‘jelas’ sehingga mematikan imajinasi, tapi juga tidak terlalu ‘menggantung’ sehingga memberikan terlalu banyak penafsiran.
Akan tetapi ada satu yang agak mengganjal untuk saya, yaitu kisah kedelapan, “Ana Bakka”. Kisah ini bagus secara rangkaiannya, tetapi saya kurang berkenan dengan pesan moralnya. Dengan latar belakang tokoh “aku” sebagai orang medis, penceritaan semacam itu ditakutkan malah menjadi pembenaran untuk adanya pemasungan. Terlepas dari apapun, kisah fiksi pun menurut saya juga harus dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu, di beberapa tempat, meski tidak banyak, terlihat beberapa kesalahan ketik.

Secara umum, buku ini cukup berkesan untuk saya. Kisah-kisah pendek dengan makna yang cukup dalam.

My Rating : 4/5


http://bacaanbzee.wordpress.com/2012/01/16/mata-air-air-mata-kumari/

Jumat, 14 September 2012

[un]affair, Kekasihku dan Rumah Impian, review Sutaryono Djohar





 [un]affair

Pengarang: Yudhi Herwibowo
Penerbit: Katta
ISBN: 978-979-1032-78-0
172 halaman
2010
 
Kekasih hatiku, semenjak bertemu dirimu, kini perubahan besar telah terjadi dan sedang berjalan, saat sebuah komitmen dibangun bersama, tatkala asmaradahana melanda. Sebuah rencana luhur untuk dapat mewujudkan cita-cita sebuah rumah mungil dengan disain dan asesoris sesuai dengan keinginan kita.

Penuh percaya diri bahwasanya kita dapat bersatu dengan segala perbedaan yang ada, dan kita nyaman tanpa ada prahara. Komitmen yang terbangun bersama, bahwa kehidupan yang nyata dijalani dengan tulus ikhlas cinta dan kasih kita. Dasar dari Ketulusan tanpa memandang semua perbedaan, bahkan perbedaan itu menjadi sebuah sinergi, saling melengkapi.

Kekasih pujaan jiwaku, engkau telah berusaha keras dan pintar untuk dapat memahami komitmen itu, walau dirimu harus mengubah kebiasaan yang selama ini dijalani, serta engkau mengorbankan ego untuk dapat selaras dan nyaman untuk cita-cita luhur itu.

Sebuah novel fiksi karya mas Yudhi Herwibowo, menuangkan kisah romansa seorang lelaki yang melihat cinta kasih dengan caranya sendiri. Serta merenung untuk dapat memaknai dan memahami cinta.

Cintaku terpaut di kota ini, sesaat setelah melihat sosok perempuan yang membuat terpesona, walau tak dapat aku katakan, kusadari cinta itu memang unik dan tidak dapat di telaah dengan logika, Cinta adalah anugerah dari sang pencipta yang tak dapat ditolak atau di ingkari.

Salah satu tanda cinta adalah saat jantung berdebar dan berdegub kencang saat melihat seorang wanita yang menjadi pujaan jiwanya.
Tak dapat dipungkiri setiap orang dapat jatuh cinta kapan saja, sebab cinta datang dan pergi seperti angin, tak dapat dikendalikan atau direkayasa.

Seperti alam mengajarkan kepada diri kita bahwa semua terdapat keseimbangan di mana selalu berpasangan, dan semua itu hanya ada sekat tipis yang membatasi. Ketika anugerah yang diberikan tidak di ambil maka anugerah itu kan hilang tuk selamanya.

Saat anugerah itu diterima dengan narimo lan legowo akan menjadikan sebuah makna yang sangat mendasar bahwa pada dasarnya manusia  hanya dapat menerima anugerah itu tanpa mesti berhitung dan merasa kurang.

Makna cinta yang dapat diterjemahkan dengan berbagai cara, dan ketika seseorang mencintai maka ia kan ikhlas menerima, dengan rasa, kadang silih berganti, dari rasa kesal, sayang , kangen dan sejenisnya.

Mencintai seseorang merupakan saat terindah yang dapat di rasakan dan dikenang hingga akhir hayat nanti.

Kehidupan merupakan proses dan proses itu menghasilkan sebuah makna dan arti bagi yang menjalani serta yang dapat mengambil makna positif buat hidup kini dan kelak nanti.


Kekasih pujaan jiwaku, ada kegalauan di hatimu, saat engkau mendapati apa yang sedang terjadi terhadap satu-satunya harapan hidupmu, namun rasa itu benar adanya jika kekhawatiran orang tua adalah saat ia mesti mengalami hari tua tanpa siapa-siapa, namun perlu engkau ketahui kekasih hatiku, bahwa cinta tulusmu, telah engkau torehkan semenjak saat kita saling menyayangi, itu lebih dari segalanya, sebab ada pepatah, kasih sayang seorang ibu sepanjang jalan(masa) namun kasih sayang anak sepanjang galah.

Pepatah itu sudah menimpaku kekasih hatiku, namun aku mencoba untuk Ikhlas dalam arti sesungguhnya ikhlas bukan hanya sebatas ucapan namun aku terima dengan segenap jiwaku.

Dan harapan ku semoga kekasih hatiku kan dapat menelaah apa yang sedang menimpa mu, suatu saat dapat memahami apa yang terbaik di belakang  hari, hingga hidup ini Lilo lan legowo.


http://www.facebook.com/notes/sutaryono-djohar/unaffair-kekasihku-dan-rumah-impian/494622727215878

[un]affair, Cintaku di SOFA, review Truly Rudiono


Sudut Bumi, September 20xz

Cintaku,
Tertawa melihat fotomu di sana. Tersenyum membaca komentar para sahabat,  kenapa bukan aku yang ada di sebelahmu. Cutimu kali ini memang dihabiskan dengan cara yang unik, jalan-jalan mencari ilham untuk buku selanjutnya. Artinya aku bukan "Teman Seperjalanan" yang cocok untukmu. Berbesar hati. Susah juga menjelaskan bahwa bagaimana juga aku dan dirimu memiliki kehidupan pribadi yang harus dijalani sendiri-sendiri. Apa artinya berpisah  sekian putaran waktu dibandingkan seluruh sisa kehidupan kita kelak.

Mengisi waktu luang, sesuai instruksimu aku mulai membenahi rumah impian kita. Dimulai dari belanja, kegiatan yang paling aku benci saat kau tidak ada di sisiku. Daftar paling atas adalah sofa untuk ruang tamu. Sebuah sofa mungil namun nyaman, sesuai dengan konsep ruang tamu kita, minimalis.

Saat hendak berangkat, ketukan kasar di pagar kayu membuatku terkejut. Maklum kita belum sempat memasang bel. Seorang pria setengah baya menyerahkan paket dan tanda terima untuk ditandatangani dengan santun, kontras dengan ketukannya  tadi. Penasaran segera aku buka paket yang ada. Aku memang telah memberikan alamat rumah ini ke beberapa sahabat.

Sungguh aku terkejut cintaku!
Beberapa novel karya sang maestro, Mas Yudhi Herwibowo dengan gambar sofa yang mencolok tersusun dengan manis. SOFA lagi, rupanya hari ini Peri Penjaga Sofa sedang berada di sekitarku ^_^

Seperti biasa, buku Mas Yudhi mampu membuatku menyingkirkan seluruh kegiatan hanya dengan membaca judulnya saja. Segera ku ambil sebuah buku dan mencari tempat nyaman untuk membaca di rumah yang masih berantakan ini cintaku. Sekali lagi SOFA , tepatnya sofa yang berada di kamar kerjamu menjadi sasaranku.

Agar kita memiliki persepsi yang sama cintaku, yang dimaksud sofa adalah  kursi panjang dengan lengan dan bersandaran, biasanya berlapis karet dan busa yg dibungkus kain pelapis. Selain sebagai tempat duduk, kadang-kadang sofa juga dipakai sebagai tempat tidur. Belakangan bermunculan sofa yang bisa dirombak menjadi tempat tidur.
 


Judul: [un]affair
Editor: Anton WP
Penulis : Yudhi Herwibowo
Cover : desaincoverok.com
ISBN : 978-979-1032-78.0
Halaman : 172
Penerbit: Penerbit Katta
Harga: Rp.33.000

Kadang sebuah kisah cinta  dimulai secara unik, ada juga yang diakhiri dengan cara tak kalah uniknya. Singkat kata, setiap kisah cinta memiliki catatan tersendiri tanpa bisa diatur. Sepertinya juga kisah cinta dalam buku ini. Kisah dalam buku ini sebenarnya sederhana saja, tentang kisah cinta seorang Bajja.

Bajja hanyalah seorang pria biasa dengan pekerjaan sebagai disain grafis di Vanila Ice Design di Kota Sendu. Kisah percintaannya biasa-biasa saja. Kariesnya sangat biasa-biasanya.Di kota Sendu ia berkenalan dengan seorang gadis bernama Arra yang memesan buku bagi pujaannya. Perkenalannya mereka sebenarnya biasa saja, hanya beberapa saat sebelumnya Bajja pernah melihat Arra di perempatan dengan luka di leher, itu yang membuatnya terkejut saat berkenalans ecara resmi dengan Arra. Kok aku tidak menemukan perihal luka itu yah cintaku. Tolong carikan untukku.Tentunya setelah buku ini kau terima.

Lalu cintaku pasti bertanya dimana serunya buku ini jika semua biasa-biasa saja?
Cintaku, bagiku lakon utama dari kisah ini bukanlah sosok Bajja, Arra atau Canta seseorang dari masa lalu Bajja.Justru lakon utama kisah ini bagiku adalah sofa yang ada di kontrakan Bajja. Di Sofa itu Arra menemukan kedamaian jiwa, saat memandang Arra tidur maka Bajja akan mendapatkan ketenangan. Mas Yudhi dengan cerdiknya mengubah sofa biasa menjadi SESUATU. Seperti saat ia membuat kisah tentang piano.

Selanjutnya, dengan piawai Mas Yudhi membuat kedua anak manusia ini memiliki keterikatan satu dengan yang lain. Uniknya keterikatan diantara mereka justru dimulai dari sebuah sofa usang namun nyaman di kontrakan Bajja.  Arra datang dan pergi tanpa khabar, setiap kali datang ia akan tidur dengan nyaman di sofa tersebut, sementara Bajja dengan santunnya tidur di kamar dengan tidak menututup rapat pintu. Jangan khuatir cintaku, tak ada hal terlarang yang mereka langgar.

Proses pencarian cinta Bajja, Arra, Canta bahkan dua "lakon pembantu" dalam kisah ini yang menarik untuk disimak.Bagaimana kadang cinta sejati kita justru ada di depan mata tanpa kita sadari. Seseorang baru menyadari betapa berartinya orang lain justru saat orang itu tidak ada di sampingnya. Cinta kadang menemukan jalannya dengan unik. Seperti kita cintaku, tak ada yang mengira kita memiliki ikatan.

Satu yang membuatku kian suka dengan sosok Bajja, ia menyukai hujan. Seperti diriku yang sangat menikmati terkena rintikan air hujan. Adegan Bajja bermandikan air hujan dalam kisah ini sungguh menyentuh. Pas dengan situasi Jakarta yang sedang dilanda hujan.

Seperti biasa, beberapa hal sepele justru membuatku gemas. Entah kenapa, aku selalu mengharapkan setiap karya Mas Yudhi 99,99% berada dalam kondisi sempurna, tanpa ada celah untuk aku kritik. Misanya pada kalimat, "...meletakkan tumpukan desain di sebelah monitor...." Maksudnya bagaimana yah? Bukannya lebih enak jika ditulis tumpukan desain yang harus dikerjakan. Lalu soal kalimat, "...personal SNSD" mengingatkanku pada beberapa group penyanyi wanita. Akan lebih seru jika SNSD diberikan kepanjangannya agar ada kesamaan persepsi pembacanya.

Terus terang cintaku, aku bukan penyukai kisah romantis. Namun apapun yang dihasilkan oleh sosok penulis yang satu ini mampu membuatku terenyuh. Roman yang ditawarkan juga jauh dari menye-menye. Ada keindahan di dalamnya. Kisah cinta biasa menjadi luar biasa. Menurutnya kisah dalam buku ini penuh dengan nuansa cinta. Tidak bagiku. Ada banyak pelajaran kehidupan yang bisa  kita petik dalam kisah ini. Misalnya dalam hidup ini kita harus tegas menentukan langkah, berani mengambil sikap jika tidak ingin berakhir seperti kisah Bajja dan Arra. Kita memang harus memperjuangkan keinginan kita semaksimal mungkin, tapi setiap hal juga harus dipertimbangkan dengan matang jika tak ingin menderita seperti Canta.

Segala hal mengenai buku ini bsia diintip di http://www.un-affair.blogspot.com/

Cintaku
Kututup surat ini dengan kutipan menawan dari buku ini, "...bahwa aku nyaman berada di setiap sudut rumahmu. Aku nyaman berada di sofamu. Itu karena...ada engkau di sini" Aku nyaman berada di rumah ini walau saat ini suasana berantakan bak kapal karam karena aku tahu ada cintaku disetiap inci rumah ini.

Big Hug
^_^

NB:
Upsss maaf cintaku, ternyata sudah matahari sudah mulai menuju keperaduannya.
Aku dengan bahagia mengurungkan niat berbelanja.
Sepertinya harus menunggu dirimu saja.

----->
Tambahan info dari wikipedia

Komponen sofa terdiri dari:
  • Rangka, umumnya terbuat dari bahan kayu, jenis kayu yang biasa digunakan sebagai rangka sofa antara lain: meranti, mahoni, pinus, dll. Dalam masa perkembangannya, penggunaan sofa dari rangka besi/baja banyak digunakan untuk memperoleh kekuatan serta daya mekanik suatu sofa
  • Sistem pegas, berfungsi sebagai penahan daya tekan dari dudukan sofa. Sistem pegas biasanya terbuat dari per, tetapi dapat pula menggunakan webbing/karet sebagai penggantinya.
  • Dudukan, berfungsi memberikan kenyamanan dalam sebuah sofa. Tingkat kelembutan dari dudukan berbeda-beda pada selera masing-masing individu. Penggunaan dudukan yang terlalu empuk akan menyebabkan covber menjadi kendur, sedangkan dudukan yang terlalu keras akan menyebabkan tingkat kenyamanan sofa menjadi berkurang. Dudukan dibuat dari busa, kadang-kadang digunakan per sebagai bahan penopang untuk menghemat penggunaan busa.
  • Sandaran. Sandaran dapat dibuat dari busa, dakron, maupun bulu angsa. Penggunaannya tergantung dari model sofa yang dibuat. Sandaran yang terbuat dari bulu angsa memiliki nilai yang tinggi.
  • Upholstery. Kunci keindahan dari sebuah sofa terletak dari upholstery-nya. Upholstery ini dapat menggunakan fabric kain, dapat juga menggunakan kulit (asli maupun sintetis/oscar). Pemilihan upholstery selayaknya disesuaikan dengan tema ruangan dan selera pengguna sofa.

http://www.facebook.com/notes/truly-rudiono/unaffair-cintaku-di-sofa/10151200357212279

Kisah-Kisah Cinta Terlarang Paling Dikenang Sepanjang Masa, review Dion Yulianto

Judul   : Kisah-Kisah Cinta Terlarang Paling Dikenang Sepanjang Masa
Penulis  : Anton WP
Layout isi : Yudhi Herwibowo
Penerbit : bukuKatta
Cetakan Pertama : 2012

Kisah cinta, apa pun wujud dan penghujungnya, adalah salah satu dari ragam kisah cerita yang selalu dicari dan diperdengarkan ulang dalam panggung perjalanan sejarah. Pertautan antara dua hati dan dua kasih, yang diikuti dengan pertautan segala apa yang sebelumnya menyertai masing-masing dari keduanya, adalah salah satu elemen yang turut memperindah dunia fana ini. Pun, tidak selalu kedua hati mampu terpaut serasi tanpa dihalangi. Berbagai tempat dan peradaban di penjuru dunia diwarnai oleh aneka kisah cinta tak sampai, kisah cinta yang tak direstui dengan berbagai alasan. Ketika cinta itu menjadi terlarang (atau dilarang), bukan berarti keindahan dan kemolekannya turut menghitam. Alih-alih, sejumlah pasangan pecinta yang menjalani kisah terlarang itu mampu membuktikan kisahnya sebagai salah satu dari kisah-kisah teragung dan paling dikenal di dunia.
Anton WP, penulis yang produktif ini kembali membuktikan kepiawaianya mengolah kata dalam buku kumpulan kisah cinta tak sampai ini. Kisah-kisah besar ditata dan diceritakan ulang, dengan bahasa tulis yang tak kalah mendayu-dayu, menghasilkan untaian enam kisah cinta yang begitu menyadarkan benak pembaca akan besarnya kekuatan cinta. Walaupun tipis dan sederhana, buku ini mampu membawa pembaca dalam romantisme kisah cinta yang sempat mewarnai jalannya panggung dunia.
1. Pyramus dan Thisbe
            Bersetting di masa pebangunan Menara Babel di negeri Babilonia, kedua insan dari keluarga yang bermusuhan ini tidak mampu menolak hasrat cinta yang timbul antara keduanya. Apa daya, kedua pihak orang tua tidak suka dan berupaya memutuskan jalinan cinta kasih mereka. Hanya sebuah tragedi, yang seharusnya hanyalah karena waktu yang tak tepat, yang bisa menyatukan keduanya di penghujung hidupnya.
2. Paris dan Helen
            Paris dari Troya mencintai Helen, yang adalah permaisuri dari Raja Sparta. Kecantikannya membuat ia alpa dan nekat “menculik” Helen ke Troya. Keduanya memang saling jatuh cinta, tapi apa daya ikatan itu memang tak seharusnya ada. Takdir besar pun terjadi berawal dari kisah keduanya, sebuah perang besar kolosal yang mengoyak dan akhirnya meruntuhkan kejayaan Sparta. Karena wanita, runtuhlah sebuah kerajaan raksasa. Karena wanita pula, muncul cerita kolosal tentang Perang Troya dan Taktik Kuda Troya nan legendaris itu.
3. Tristan dan Isolde
            Tristan, putra dari seorang bangsawan, jatuh cinta pada Isolde—putri dari bangswan lainnya. Tristan terluka oleh racun yang ditorehkan oleh Paman Isolde saat ia mengalahkannya dalam duel. Hanya Isolde yang mampu menyembuhkan racun di tubuh Tristan, dan ternyata Isolde pula yang mampu menyembuhkan kegersangan hati sang pangeran. Keduanya saling jatuh cinta, padahal Isolde telah dipinang Raja Mark. Intrik dan siasat jelek pun mengotori kesucian cinta mereka, hingga akhirnya, keduanya hanya bisa dipersatukan dalam alam lainnya lewat sebuah tragedi yang bakal dikenang para pecinta sepanjang masa.
4. Lancelot dan Guinevere
            Lancelot, salah satu dari Ksatria Meja Bundar jatuh cinta kepada Guinevere, istri dari raja Arthur. Percintaan mereka yang sebenarnya suci akhirnya dinodai oleh mata jahat Modred, keponakan Arthur yang culas. Terkuaklah hubungan terlarang di antara keduanya. Hingga, akhirnya, untuk menghindari tragedi yang menjelang, kedua pecinta harus merelakan dirinya berpisah satu sama lain.
5. Paolo dan Francesca
            Sebuah kisah yang jarang dikenal, padahal begitu mewakili dahsyatnya kekuatan cinta. Mungkin, inilah kisah cinta jarak jauh (long distance relationship) pertama yang dicatat dalam ranah cerita cinta dunia. Keduanya dipertemukan dalam pernikahan yang penuh tipu daya, di mana sang pengantin pria sebenarnya wakil dari kakaknya yang seorang raja. Apa daya, keduanya jatuh cinta, membuat marah sang raja nan berhati angkara. Percintaan dan perselingkuhan pun tak terhindarkan, dan Paolo harus menghadapi duel maut untuk mempertahunkan cintanya pada kekasih hatinya.
6. Romeo dan Juliet
            Pembaca pasti sudah sering membaca tentang kisah cinta (dari Barat) yang dikatakan paling agung sepanjang masa ini. Seorang pemuda jatuh cinta pada anak gadis dari keluarga musuhnya. Hubungan mereka segera mendapatkan cobaan begitu rupa sehingga sebuah rencana pun disusun untuk mengakalinya. Sayangnya, rencana indah itu berujung tragedi dengan tewasnya kedua pecinta. Mungkin, tragedi itu memang harus ada, untuk menyatukan kedua keluarga yang telah bermusuhan sejak zaman dulu kala.
Kadang, kekuatan cinta memang begitu luar biasa dalam mengubah dunia. Namun, cinta juga menuntut pengorbanan yang begitu rupa. Bagi para pecinta sejati, seperti mereka yang dikisahkan dalam buku ini, tidak ada yang salah ketika seseorang berkorban demi cinta. Oh, cinta, engkau memperindah dunia, tapi juga sering kali membuat galau hati manusia.
http://dionyulianto.blogspot.com/2012/07/kisah-kisah-cinta-terlarang-paling.html

Manusia-Manusia Paling Misterius di Indonesia, review Dion Yulianto

Judul                           : Manusia-Manusia Paling Misterius di Indonesia
Penulis                        : Anton WP
Desain layout dan sampul : Yudhi Herwibowo
Cetakan                      : 1, 2012
Tebal                          : 126 halaman
Penerbit                      : Buku Katta
 



             Gadjah Mada, Si Pitung, dan Hang Tuah; Kita mungkin merasa sudah mengenal tokoh-tokoh ini dalam buku-buku sejarah dan buku-buku pelajaran di sekolah. Ronggowarsito dan Syeh Siti Jenar  meskipun sedikit misterius namun sedikit banyak kita juga merasa telah mengenal dua tokoh populer dari Jawa Klasik itu. Begitu juga dengan Tan Malaka, Supriyadi, dan Kahar Muzakkar; walaupun terkenal karena misteri dan aneka kontroversi yang melingkupinya, namun kita merasa sudah cukup mengenal mereka walau hanya sekilas. Benarkah demikian? Lalu, tahukan Anda tentang Syam Kamaruzaman dan Sudjana Kerton? Percaya atau tidak, kedua nama yang disebut terakhir itu ternyata memiliki gaung dan jejak yang cukup terkenal di Indonesia. Setelah membaca buku ini, saya sendiri merasakan bahwa ternyata kita selama ini belum terlalu mengenal tokoh-tokoh hebat dalam sejartah Nusantara ini sepenuhnya.

            Dimulai dari patih terpopuler dari kerajaan Majapahit, Gajah Mada yang kita tahu terkenal karena Sumpah palapanya. Namanya pertama kali dikenal dalam kitab Negarakertagama yang ditemukan di Istana Cakranegara, Lombok  pada 1894. Dari kitab dan catatan klasik, dikisahkan bahwa Gajah Mada adalah seorang patih yang berhasil menaklukan berbagai kerajaan di Nusantara. Namun, sangat sedikit yang diketahui khalayak mengenai akhir kehidupannya. Buku karya Anton WP ini mencoba untuk mendedahkan sejumlah teori yang berkenaan dengan periode kehidupan Gajah Mada secara lebih lengkap. Lalu, ada juga kisah tentang Hang Tuah, pahlawan kebanggaan rakyat Melaka dan sampai sekarang masih dipertanyakan keberadaannya dalam sejarah; begitu pula sebuah temuan unik yang menyebutkan bahwa makam Hang Tuah ada di Palembang, bukan di Malaysia. Pahlawan lain yang juga disinggung adalah SI Pitung, jago silat dari Betawi yang menentang kolonial Belanda.

            Di ranah keagamaan, penulis juga menyinggung nama Syeh Siti Jenar; salah satu dari wali  yang dengan terpaksa “diwafatkan” oleh rekan-rekan walinya karena ajaran Manunggaling kawulo Gusti-nya yang cukup kontroversi ini. Dalam tulisannya mengenai wali yang kesepuluh ini, penulis dengan hati-hati namun tetap kritis menyebutkan mengapa dan apa yang membuat ajaran Syeh Siti Jenar ditolak oleh sembilan wali yang lainnya. Anda pasti manggut-manggut dan mampu memahami alasan dibalik peristiwa yang konon sangat kontroversial ini. Bahwa beliau ingin segera menyatu dengan Tuhannya, dan bahwa penduduk Jawa pada masa itu mungkin belum mampu mencerna ajarannya yang terlampau mendalam ke ranah kesufian. Bacalah sendiri alasan sesungguhnya, yang sebenarnya sangat indah itu. Masih dari era klasik, penulis juga menyinggung Ronggowaristo yang terkenal sebagai Nostradamus Nusantara. Dalam bab khusus tentangnya, penulis menguraikan masa kecil dan dewasa dari penyair termasyur dari kraton Solo ini, juga tentang ramalannya mengenai wolak-waliking jaman.

            Dari sejarah kontemporer Indonesia; ada Tan Malaka, Supriyadi, dan Kahar Muzakar. Info paling menyentak dimunculkan pada sosok Tan Malaka—yang selama ini kita mengenalnya sebagai pengikut komunis. Pada kenyataannya, tan Malaka adalah seorang pahlwan yang jasanya mungkin dapat disejajarkan denan Sukarno, Hattam dan Syahrir. Bahkan, keempatnya pernah bahu membahu berjuang dalam mempertahankan kemerdekaan Republik. Sedihnya, Tan Malaka adalah salah satu dari pahlawan bangsa yang gugur di tangan bangsanya sendiri.

            “Sejarahwan Anhar Gonggong mengakui Tan Malaka kurang dikenal sebagai pahlawan karena rezim Orba menganggapnya komunis, padahal ia sebenarnya bersebrangan dengan tokoh-tokoh komunis seperti Muso dan Alamin. (hal 68).

            Ada juga Supriyadi, pahlawan pemimpin pemberontakan PETA di Blitar tahun 1923, yang sampai sekarang keberadaan dan makamnya (sekiranya beliau sudah wafat) masih menjadi misteri. Penulis mendedarkan fakta-fakta yang selama ini luput kita perhatikan mengenai tokoh satu ini, mislanya saja pengakuan seorang yang mengaku merupakan Supriyadi. Selain pahlawan, buku ini juga menyoroti tokoh-tokoh yang dianggap pemberontak, yakni Kahar Muzakar dan Syam Kamaruzaman. Kahar Muzakar lebih dikenal sebagai pemberontak dari kelompok DI/TII yang bercita-cita mendirikan negara islam di Indonesia. Tidak banyak yang tahu bahwa sebenarnya ia adalah seorang pejuang kemerdekaan dan bahkan pernah menjadi orang kepercayaan Soekarno. Lika-liku kehidupannya dijelaskan secara lengkap di buku ini.

         Sementara Syam Kamaruzaman adalah tokoh yang mengetahui seluk-beluk dibalik peristiwa G-30-S PKI tahun 1965. Bersama D.N. Aidit, tokoh ini menjadi kunci dan bahkan mungkin menjadi penyulut salah satu peristiwa tidak berprikemanusiaan yang pernah mewarnai perjalanan sejarah negeri ini. Di dalam buku ini, tokoh ini menjadi misteri yang sesungguhnya, berkenaan dengan intrik politik dan pemerintahan yang mewarnai negeri ini pada era 1960 s/d 1970-an; Anda pasti akan terkejut membaca bab khusus tentang tokoh yang satu ini. Tokoh lain yang mungkin jarang terdengar di telinga publik adalah Sudjana Kerton. Ialah orang Indonesia pertama yang mengaku pernah diculik oleh UFO pada tahun 1979. Ingin tahu bagaimana dan siapa tokoh ini, dan bukti-bukti apa yang ia miliki dari pengalaman misteriusnya itu, semuanya dibahas lengkap dalam bab terakhir.

Kehidupan memang penuh dengan misteri, begitu pula dengan manusia itu sendiri. Ketika kita telah merasa berhasil menyingkap suatu misteri, maka misteri lain pun datang menghampiri. Sebagaimana buku kecil namun bernas karya Anton WP ini, yang secara telak membuktikan ungkapan bahwa apa-apa yang selama ini telah kita ketahui ternyata belum sepenuhnya kita ketahui.



http://www.facebook.com/notes/dion-yulianto/manusia-manusia-paling-misterius-di-indonesia/398520710163651

Senin, 13 Agustus 2012

[un]affair - Yudhi Herwibowo



Penulis : Yudhi Herwibowo
Cover : desaincoverok.com
Ukuran : 13 x 19 cm
Isi : 172 halaman kertas book paper finland 57,5 gr
Rp.33.000
Cetakan I, 2012
Genre : novel romantis
ISBN : 978-979-1032-78.0
Aku diam. Kali ini dengan debar jantung yang mulai bereaksi. Kudekatkan wajahku pada rambutnya, dan aroma ginseng samar yang bercampur aroma pewangi tubuhnya terhirup seakan asap ganja yang masuk ke rongga dada. Melegakan untuk sejenak-duajenak.

Setitik air kemudian kulihat luruh di dahinya. Semula aku mengira itu adalah sisa air hujan di rambutnya. Namun ternyata bukan. Rambutnya telah kering sejak tadi, sehingga kuduga itu pastilah titik keringat yang muncul karena cuaca yang mulai berubah, tak lagi dingin.

Titik air itu bergerak ritmis bagai gerakan titik embun di helai daun. Tak bisa kupungkiri, sekian lama kedua mataku telah memilih kedua matanya, sekian lama sekat-sekat pikiranku memilih bayangannya untuk hadir, sekian lama apa pun yang ada pada dirinya menjadi sesuatu yang penting untukku.

Ini membuat gemuruh di hatiku. Terlebih saat aku mulai melihat begitu jelasnya titik air itu bergerak perlahan menuju bibir kecilnya yang tak sepenuhnya tertutup. Seperti menunjukkan.

Nafasku tertahan...

Jumat, 20 Juli 2012

Cinta Terlarang, Review Alvina Vanila



 Judul Buku : Kisah-kisah Cinta Terlarang Paling Dikenang Sepanjang Masa
Penulis : Anton WP
Layout isi : Yudhi Herwibowo
Penerbit : bukuKatta
Cetakan Pertama : 2012
ISBN : 978-979-1032-75-9

Banyak orang yang memiliki kisah cinta, tapi tak semua kisahnya tetap ada sepanjang masa. Sayangnya sepengetahuan saya, kisah cinta yang abadi ini biasanya berakhir tragis. Entah salah satu lakon utama meninggal, atau dua-duanya meninggal, atau yang lebih umum lagi, sebagian besar kisah mereka adalah cinta yang terlarang. Seperti enam kisah yang diceritakan kembali di buku ini...

Cerita pertama adalah kisah cinta Phyramus dan Thisbe. Meski rumah mereka bergandengan, tetapi orangtua mereka saling bermusuhan, sehingga cinta mereka menjadi sebuah cinta yang ditentang habis-habisan. Berbagi dinding kamar, menjadikan keduanya memiliki kesempatan untuk berencana kabur dari rumah dan mewujudkan impian cinta mereka berdua. Tapi takdir berkehendak lain, siapa sangka ide melarikan diri itu malah membawa mereka ke jurang kematian?

Paris dan Helen ada di cerita kedua. Siapa yang pernah menonton film Troy? Tentang sebuah kuda besar yang berisi banyak tentara Sparta memasuki benteng Troya yang sebenarnya hampir tak terkalahkan. Perang Troya ini berawal dari perebutan Helen antara Menelaus, Raja Sparta, dengan Paris, Pangeran Troya.

Berikutnya adalah Kisah Tristan dan Isolde atau sering juga disebut Tristan and Iseult. Tristan memenangkan Isolde dalam sebuah pertarungan perebutan calon suami. Awalnya Isolde bahagia karena ia sebenarnya sudah mengenal dan jatuh hati terhadap Tristan sejak lama. Tapi ternyata Tristan mewakili pamannya yang kemudian berhak menikahi Isolde. Hubungan Tristan dan Isolde kemudian berjalan diam-diam tanpa sepengetahuan Sang Paman. Sebaik-baiknya menutupi suatu kesalahan, lama-kelamaan akan terungkap juga. Maka Tristan pergi meninggalkan Isolde dan mengembara mencari cara untuk melupakannya.

Cerita keempat tentang kisah cinta Lancelot dan Guinevere. Seorang ksatria yang bertugas menjemput Calon Permaisuri rajanya, malah jatuh hati terhadap wanita tersebut. Setelah pernikahan Raja Arthur dan Guinevere, bukan berarti Lancelot berhenti mencinta. Hubungannya dengan Guinevere tetap berlangsung diam-diam, sampai suatu saat Raja Arthur memergoki mereka yang sedang bermesraan.

Paolo dan Francesca di cerita kelima sejujurnya baru kali ini saya baca, yang belakangan saya cari di Google dan menemukan banyak sekali referensi tentang kisah mereka. Francesca dijodohkan dengan Giovenni Malatesta oleh orang tuanya, tetapi satu hal yang tidak diketahui Francesca adalah bahwa calon suaminya buruk rupa. Agar Francesca mau menikah dengan Giovanni, disusunlah rencana yang melibatkan Paolo, adik Giovanni. Paolo ini dalam jangka waktu sampai pernikahan akan menggantikan peran Giovanni. Sayangnya Si Francesca malah bener-bener jatuh hati sama Paolo, maka shocklah dia ketika ia tahu seperti apa Giovanni yang sebenarnya.

Cerita terakhir ditutup dengan kisah Romeo dan Juliet. Perselisihan dan dendam antara Montague dan Capulet menyebabkan cinta mereka tak terestui, menjadikan cinta mereka berakhir tragis dalam bayang kota Verona.

Buku setebal 126 halaman ini habis dalam sekali baca. Cara penyampaiannya yang ringan dan ringkas membuat saya tak bisa berhenti menikmatinya. Cinta adalah hal paling indah tapi juga paling berbahaya yang dimiliki Manusia. Dengannya segala hal yang mustahil menjadi mungkin dan semua yang mungkin menjadi mustahil dilakukan. Bersamanya bisa terjadi perang dan dendam, tapi juga bisa menyatukan dua kubu yang bertentangan.

Mengutip kalimat pengantar di buku ini
”Kisah-kisah yang terus berulang selama peradaban manusia masih ada di muka bumi ini. Selama manusia masih mengenal dan berani untuk mencinta.”
Beranikah Anda membaca dan mencinta?

http://www.facebook.com/notes/alvina-vanila/cinta-terlarang/10151105664724458

Saat Cinta Terlarang Hadir, Review Truly Rudiono




Judul: Kisah-kisah Cinta Terlarang
Penulis : Anton WP
Cover : Satriya Adhi (Isthis Comic)
ISBN : 978-979-1032-75-9
Halaman: 128
Harga: Rp.28.000

Kekasihku....
Nyanyian surga telah berhembus menembus dinding hatimu,
Dan kini engkau adalah permata ku,
Yang selalu menjadi sisi kebahagiaanku
Tak kan pernah berhenti lantunan asmara dahana
Tuk melapisi dinding hatimu kekasihku

Kukatakan padamu wahai kekasih hatiku
Bahwa menyatunya "RUH dan RAGA" adalah awal dari sebuah kehidupan
Ku tuliskan di dinding hatimu, kuhapus duka laramu
Kugantikan dengan KATA CINTA, yang tak tebatas
Sehingga yang memancar dari AURA mu adalah warna BIRU, dari PERMATAKU
(kutipan dari inbox seseorang )

Bicara soal  cinta sepertinya tak akan pernah ada akhirnya.Cinta memang bisa diartikan sebagai kisah antara orang tua dan anak, sahabat, kakak dengan adik bahkan kisah cinta terhadap Sang Pencipta. Hanya entah kenapa kisah yang dikenang umumnya adalah kisah cinta antara dua insan yang berakhir tragis, kisah terlarang. Mungkin karena sebagai manusia, rasa empati kita lebih terusik dengan kisah. padahal kisah Taj Mahal juga tak kalah indahnya.

Buku ini memuat tentang enam kisah cinta  terlarang  yang dianggap paling dikenang sepanjang masa menurut versi penerbit BukuKatta, yaitu:

1. Kisah Pyramus dan Thisbe
Keluarga keduanya merupakan musuh bebuyutan hingga tak mungkin bagi mereka melanjutkan rasa yang ada. Saat keduanya nekat untuk melarikan diri demi mewujudkan kisah  mereka,  campur tangan tak sengaja seekor singa malah berakibat kematian yang memilukan. Kisah kasih Pyramus dan Thisbe memang berhenti dikematian, namun justru membuat kedua keluarga mereka menghentikan permusuhan dan sepakat menyatukan abu mereka berdua dalam sebuah guci. Setidaknya jika jiwa dan raga mereka tak bisa menyatu, abu mereka bisa.

2. Kisah Paris dan Helen
Percintaan antara Paris dan Helen merupakan percintaan yang bisa dikatakan paling banyak memakan korban. Perang Troya berlangsung dalam waktu yang cukup lama.  Legenda menyatakan pernyerangan terhadap Kota Troya adalah akibat dari Paris menculik Helena dari suaminya Menelaos, raja Sparta. Kisah ini bahkan sudah difilmkan dengan pemain Brad Pitt sebagai Achilles dan Diane Kruger sebagai Helen

3. Kisah Tristan dan Isolde
Saat seseorang telah terkena panah cinta, segala hal bisa saja dilupakan. Isolde sangat mencintai sosok Tristan. Namun apa daya, di depan makam sang paman Isolde sudah bersumpah akan menuntut balas, siapa yang menyangka justru ia  jatuh ke dalam pesona sang pembunuh pamannya. Walau bagaimana tetaplah cinta yang menang! Namun tak semudah itu, Isolde sudah dijodohkan dengan Raja Mark.  Mereka tetap menjaga norma dengan merendam rasa, hingga saat kematian menjemput. Dua buah Pohon Willow yang bertautan  cabangnya seakan menjadi saksi keagungan kisah kasih mereka.

4. Kisah Lancelot dan Guinevere
Kisah ini merupakan kisah percintaan antara  seorang kesatria meja bundar, Lancelot du lac dengan istri Raja Arthur Guinevere.  Keduanya sudah sangat dimabuk kepayang hingga tak mengindahkan norma lagi. Saat sang raja sedang pergi, keduanya memadu kasih hingga tak menyadari kamar tersebut sudah dikepung. Keributan soal asmara ini justru dimanfaatkan pihak lain untuk mengambil alih kepimimpinan. Kisah ini juga sudah pernah difilmkan dengan Kevin Costner sebagai pemeran Lancelot.

5. Kisah Paolo dan Francesca
Siapa bilang wajah tidak berpengaruh pada perasaan cinta seseorang? Setidaknya ini berlaku bagi Francesca. Takut ia menolak dijodohkan dengan Giovanni Malatesta yang buruk rupa, padahal saat itu kedua penguasa baru saja menandatangani perjanjian, maka sang adik yang berwajah tampan Paolo yang diminta untuk mengajukan lamaran.  Bisa dibayangkan bagaimana kelanjutannya. Uniknya dalam kisah ini kedua insan yang kasmaran justru membaca kisah Lancelot dan Guinevere sebagai sumber kekuatan perjuangan ksiah mereka dan inspirasi.



6, Kisah Romeo dan Juliet
Sebuah kisah yang paling sering diangkat ke layar kaca. Lagi, dua keluarga yang bersitegang Montague dan Capulet membuat Romeo dan Juliet tidak bisa bersatu. Keduanya bahkan nekat menikah secara diam-diam. Karena kecerobohan semata, maka keduanya malah celaka alih-alih bahagia. Walau bagaimana seseorang berusaha namun tetap saja jika Sang Pencipta berkehendak lain maka tak ada yang bisa mengubahnya.

Secara keseluruhan buku ini menarik, namun dengan 125 halaman memang kita tidak bisa meminta banyak. Ada baiknya jika dicantumkan juga tambahan info sekitar kisah ini. Misalnya siapa pembuat kisah Pyramus dan Thisbe, lalu dimanakah lokasi terjadinya  kisah Paolo dan Francesca. Sehingga pembaca tidak hanya menikmati kisah percintaan tragis tapi juga mendapat tambahan ilmu. Ada baiknya pembaca juga mengetahui alasan mengapa hanya enam kisah ini yang dipilih. memang sudah disebutkan  kisah-kisah yang berada dalam buku ini telah menjadi legenda klasik, juga telah diadaptasi dalam bentuk komik, film dan lainnya.

Sekedar usul, ada baiknya saat cetak ulang penulis juga memaukan kisah dari negeri timur tengah seperti Layla dan Majnum yang membuatku kedanan, atau kisah  Ali dan Nino dan sebagainya.

Di tanah air sendiri juga banyak kisah percintaan yang berakhir tragis, tak kalah menarik jika diulas. Selain memperkenalkan kisah tradisional juga membangkitkan perasaan cinta tanah air di kalangan pembaca.

Cinta memang tak pernah mengenal kemana ia akan mendarat, bahkan kadang mendarat di waktu dan tempat yang salah. Di sebuah buku, saya memberikan endors mengingatkan agar jangan sampai terkena cinta terlarang. Kadang logika dan hati memang harus diseleraskan. Tapi apa mau dikata, selama masih ada kehidupan maka urusan cinta akan selalu ada.

http://www.facebook.com/notes/truly-rudiono/saat-cinta-terlarang-hadir/10151064191572279

Kamis, 19 Juli 2012

Cinta Terlarang, review Luckty Giyan Sukarno




Pyramus + Thisbe
Adalah dua anak manusia yang tinggalnya bersebelahan. Bukan berarti keluarga mereka hidup berdamai, justru rasa permusuhan sudah turun temurun menancap diantara mereka.

Di kamarnya, sambil berbaring di tempat tidurnya, Pyramus mengetuk pelan dinding kamarnya beberapa kali. Lalu menunggu sebentar untuk menunggu balasan dari seberang. Tak ada jawaban. Ia mengetuk agak lebih keras dan barulah terdengar ketukan balasan. (hlm. 15)

Sepertinya itu merupakan ciri khas pertemuan antara Pyramus dan Thisbe, saya jadi teringat salah satu adegan film Bright Star, memvisualisasikan tokoh utamanya antara John Keats (Ben Whishaw) dan Fanny Brawne (Abbie Cornish) yang hanya berkomunikasi di balik dinding pemisah, mirip dengan yang dialami Pyramus dan Thisbe.





Konon, buah mulberry yang dulunya seputih salju berubah menjadi warna merah karena terpercik darah pasangan kekasih yang meninggal di bawah pohon itu.



Paris + Helen
Kecantikan Helen menancap kuat di benak Paris. Helen yang disebut-sebut sebagai titisan Dewa Aphrodite dan wanita tercantik di dunia saat itu memang telah membuat banyak pria mabuk kebayang sejak masa gadisnya dulu.

Tapi cinta selalu menemukan jalannya.” (hlm. 29)

Begitulah keduanya dipertemukan. Meskipun begitu, cinta mereka banyak menelan korban. Rakyat yang tidak mengerti apa-apa menjadi korban keegoisan cinta mereka.

Saya sudah pernah melihat versi filmnya. Troy adalah film nominasi Oscar yang ditayangkan pertama kali pada 14 Mei 2004, film yang mengisahkan tentang Perang Troya.




Tristan + Isolde
Isolde tercinta,
Kini aku sekarat karena luka yang serupa dengan yang kuderita saat terkena pedang pamanmu dulu. Luka yang membuat kita berjumpa. Hanya kaulah yang kutahu dapat mengobati lukaku ini. Luka yang kuharap dapat membuat kita bertemu sekali lagi. (hlm. 61)

Ini juga ada versi filmnya. Berikut beberapa lukisan yang saya googling menggambarkan kisah Tristan dan Isolde:







Lancelot + Guinevere
Dalam kisah di buku ini, hanya Guinevere yang memiliki rasa sadar dan keluar dari rasa egois merasakan cinta. Dia melepaskan rasa cintanya, demi kepentingan orang banyak. Ini juga ada versi filmnya, King Arthur tahun 2004. Keira Knightley berperan sebagai Guinevere dan Loan Gruffud berperan sebagai Lancelot.




Paolo + Francesca
Ini cinta terlarang antara seseorang dengan adik iparnya. Sebenarnya Francesca tidak salah jatuh cinta dengan Paolo, karena awal perjodohannya memang ditampilkan sosok Paolo yang rupawan, yang ternyata hanya menggantikan kakaknya yang buruk rupa, Giovanni.




Romeo + Juliet
Inilah kisah yang paling abadi, paling dikenang, dan paling tragis. Permusuhan antar keluarga seringkali menimbulkan korban. Seperti kisah Pyramus dan Thisbe, Romeo dan Juliet harus menahan rasa cinta mereka yang mendalam. Bahkan film ini sudah ada beberapa versi, saya sih baru nonton yang versi Leonardo DiCaprio sebagai Romeo dan Claire Danes sebagai Juliet yang difilmkan tahun 1996.







Dari keenam cerita diatas, kita bisa melihat bahwa cinta terkadang membutakan segalanya. Tanpa memikirkan sebab akibatnya. Bahkan justru mencelakakan banyak orang yang seharusnya tidak terlibat. Cinta terlarang. Cinta buta. Ah, apa hidup hanya sekedar makan cinta semata?

Belajar dari kisah-kisah di atas, kita dapat mengambil hikmah bahwa cinta tak hanya membuat rasa bahagia, tapi juga rasa cemas, bimbang, takut, dan rasa bersalah. Keegoisan cinta terkadang justru berakhir tragis.

Terkadang kita harus berpikir ulang, dengan jatuh cinta apakah tidak menyakiti perasaan orang lain bahkan mengorbankan orang banyak? Dalam kehidupan nyata, kita bisa merasakan bahwa cinta tidak hanya sekedar hubungan antar dua insan manusia, tapi juga melibatkan orang banyak.

Ehm, apakah kamu pernah merasakan cinta terlarang?!? #eaaa ~~~(/´▽`)/

Ringan untuk dibaca sekali habis. Sayangnya buku ini terlalu singkat untuk di setiap ceritanya. Coba ada tambahan ilustrasinya agar lebih memikat pembaca. Meskipun begitu, silahkan menikmati cinta-cinta abadi dalam buku ini.

Keterangan Buku:
Judul                : Kisah-kisah Cinta Terlarang Paling Dikenang Sepanjang Masa
Penulis              : Anton WP
Desain cover    : Satriya Adhi
Layout isi          : Yudhi Herwibowo
Penerbit            : Katta
Terbit               : 2012
Tebal                : 128 hlm.
ISBN               : 978-979-1032-75-9