Selasa, 01 Juni 2010

Futatsu No Nagareboshi, resensi J. Haryadi

Judul Buku : Futatsu No Nagareboshi ( Kisah 2 Bintang Jatuh )
Pengarang : Hikozza
ISBN : 978-979-1032-15-5
Ukuran : 13.5 X 20.5 Cm
Halaman : 224 halaman
Terbit : 2009
Harga : Rp.29.800
Sejak kematian Shoja si Mata Iblis ditangan tuannya sendiri, Torigawa Tokoru, keadaan kastil Torigawa goyah. Kini Wabashi Kita, sang daimyo penjilat, rakus, ambisius dan licik yang paling dipercaya oleh keluarga Torigawa mengambil alih seluruh pasukan di Hashi yang sebelumnya berada dibawah komando Shoja. Wabashi sendiri yang telah menghasut tuannya untuk membunuh Shoja ketika si Mata Iblis tersebut masih terluka parah akibat duel maut dengan penantangnya,Yamashita Wataru. Dalam waktu singkat Wabashi mengganti orang-orang yang dulu mendukung Shoja dengan orangnya sendiri. Akibatnya dalam waktu relatif singkat, pengaruh Wabashi Kita semakin kuat di kastil Torigawa.
Ashikaga Tekauji segera mengirim panglima perangnya, Takezaki Genzei ke Gifu berikut lebih dari 40 orang berpakaian gusoku untuk melihat keluarga Torigawa. Tentu saja Ashikaga tidak ingin wilayahnya ini jatuh ketangan kekaisaran Go-Daigo yang menjadi saingannya sebagai akibat kematian Shoja. Kesempatan itu dimanfaatkan Wabashi Kita untuk membujuk Takezaki Genzei agar mendukungnya menggantikan tuannya, Torigawa Tokoru yang dinilainya lemah. Pada sebuah kesempatan, daimyo licik tersebut berhasil membunuh Torigawa Tokoru berikut daimyo lainnya yang mendukung tuannya itu.
Kini Wabashi Kita sebagai penguasa di Gifu memiliki seorang samurai kepercayaan yaitu Saigai. Sosok pria tinggi besar ini sebelumnya bersama Shoja merupakan salah satu samurai kepercayaan keluarga Torigawa. Namun akibat kehausannya mencari lawan yang tangguh, suatu hari diam-diam ia menantang Shoja. Dalam duel tersebut ternyata ia dikalahkan Shoja. Hal ini membuatnya merasa malu dan memilih mengasingkan diri sambil memperdalam ilmunya. Ketika ia kembali dari pengasingan untuk membalas dendamnya, situasi sudah berubah. Sosok Shoja yang pernah mengalahkannya sudah tewas, begitu juga mantan tuannya, Torigawa Tokoru. Dibawah bujukan Wabashi Kita sebagai penguasa baru di Gifu, ia akhirnya mau dijadikan kaki tangannya.
Di tempat lain, Kana, putri tunggal Shoja si Mata Iblis yang selamat dari pembantaian Wabashi Kita bersiap-siap membalas dendam atas kematian ayahnya. Ditemani Sano Ryu, adik Sano Sakai, mantan orang kepercayaan ayahnya yang tewas ditangan kaki tangan Wabashi Kita, bergerak menuju Gifu. Ada kesempatan emas untuk menyalurkan dendam kesumat mereka terhadap Wabashi Kita yaitu ketika ia melaksanakan parade besar-besaran sebagai hari perayaannya sebagai penguasa utama di Gifu.
Torigawa Anzu, satu-satunya keturunan Torigawa Tokoru yang selamat dari pembantaian Wabashi Kita berniat membalas dendam atas kematian ayahnya. Ia berusaha menggalang kekuatan dengan mengumpulkan sisa-sisa samurai yang masih setia kepada ayahnya. Beberapa pendukungnya diantaranya Kana, Sano Ryu, Moshimoto (mantan anak buah Shoja) dan Hayate (mantan pasukan pengawal putra Torigawa Tokoru ).
Sementara itu Kitai yang selama ini tidak mengetahui latar belakang dirinya akibat amnesia akhirnya sadar kalau dirinya adalah Yokushimaru Toshi dari Natsue. Dulu ia hampir mati jatuh ke jurang akibat hujan panah yang dilakukan pasukan Torigawa yang akan membunuh dan merebut Samurai Cahaya miliknya. Semua itu juga tak terlepas dari campur tangan kakak-kakaknya yang bekerjasama dengan klan Torigawa untuk melenyapkannya.
Rasa rindu Kitai alias Toshi untuk kembali ke rumahnya telah memaksa ia harus segera mengambil keputusan penting untuk segera menikahi kekasih tercintanya, Maya. Dengan berat hati, semalam setelah pernikahannya yang sederhana, ia langsung menuju Natsue, kota kelahirannya. Sesampai di sana semuanya sudah berubah drastis. Ia tidak bisa masuk ke wilayah Natsue yang dijaga ketat. Berkat jasa baik putri sahabat ayahnya, Kawabachi Ayu yang cantik jelita, ia menumpang menginap di kastil keluarga Kawabachi.
Diam-diam kehadirannya tercium juga oleh mata-mata kakaknya. Yokushimaru Natsu yang mengetahui kehadiran adik bungsunya yang dianggap sudah mati tersebut menjadi gusar. Singgasana kekuasaannya terasa goyah. Ia merasa gerah dan segera menyusun rencana busuk untuk kembali menghabisi adik bungsunya, Yokushimaru Toshi, tentu dengan cara yang licik. Natsu segera mengirim pasukan ninja sebagai utusan rahasianya ke kastil Kawabachi Hideru. Tujuannya adalah mengancam Kawabachi Hideru agar mau berkomplot dengannya membunuh Toshi atau Kastilnya dihancurkan. Suatu pilihan yang teramat sulit bagi ayah Kawabachi Ayu tersebut.
Apakah Kawabachi Hideru bersedia berkomplot dengan Yokushimaru Natsu untuk membunuh Toshi ? Bagaimana strategi yang dilakukan Yokushimaru Toshi dalam menghadapi perselisihannya dengan kakak-kakaknya ? Bagaimana pula kelanjutan hubungan Toshi dengan si cantik Kawabachi Ayu ? Apakah Maya bisa menerima kehadiran Ayu disamping suami tercintanya ?
Berhasilkah rencana Kana, putri Shoja untuk membunuh Wabashi Kita di hari perayaan tersebut ? Bagaimana kelanjutan hubungan Kana dan Sano Ryu ? Apakah keduanya bisa menjadi sepasang kekasih atau berpisah untuk selamanya ?
Bagaimana pula rencana balas dendam yang akan dilakukan Torigawa Anzu terhadap Wabashi Kita ? Apakah pasukan Torigawa Anzu berhasil melaksanakan misinya atau justru hancur di tangan pasukan Saigai.yang setia membela Wabashi Kita ?
Masih banyak tentu pertanyaan yang tersisa yang belum Anda ketahui dari novel setebal 224 halaman tersebut. Pastikan Anda membeli bukunya jika ingin mengetahui kisah selengkapnya. Silahkan Anda cari dan dapatkan buku terbitan penerbit bukukatta tersebut di seluruh jaringan toko buku Gramedia, Gunung Agung dan toko buku lainnya di kota Anda.
Selamat membaca dan semoga terhibur !
***

Tidak ada komentar: